Peninggalan Leluhur Yang Terlupakan

Filed under:
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya”

Dulu, mungkin pepatah tersebut bisa dijadikan sebagai perefleksian diri untuk mengingat dan mengenang kembali sejarah – sejarah dari bangsa ini. Tetapi sekarang ini, kata – kata tersebut tidak akan lagi memiliki makna yang besar. Hal tersebut dapat terlihat dari berbagai pengrusakan – pengrusakan situs – situs peninggalan dari leluhur – leluhur kita. Bahkan yang lebih parahnya lagi, situs – situs tersebut dicuri dan diperjual-belikan kepada orang – orang yang tidak bertanggung jawab.

Sungguh miris memang ketika harus membayangkan secara perlahan – perlahan situs peninggalan tersebut hilang satu persatu entah kemana. Hal tersebut dapat terlihat dari peninggalan Kerajaan Majapahit. Sebuah kerajaan besar yang merupakan cikal bakal Bangsa Indonesia, kini hanya akan dapat meninggalkan rasa sesak di dada. Betapa tidak, apa pun yang dilakukan disekitar peninggalan tersebut tak lebih menenggelamkan jejak sejarah kehebatan kerajaan Nusantara pada masa lampau. Bahkan saat ini dapat dikatakan bahwa situs ini hanya tinggal bongkahan batu yang tidak jelas bentuk rupanya karena telah di rusak dan dijarah.

Mungkin sebagian dari kita akan bertanya – tanya, kenapa hal tersebut dapat terjadi?? Entah apa yang sebenarnya terjadi pada masa sekarang ini. Semuanya hanya dikembalikan kepada masing – masing pribadi untuk dapat merefleksikan kembali apa yang sudah terjadi saat ini. Sebab, buat apa juga kita terus menerus saling menyalahkan. Karena situs yang dirusak tersebut juga tidak akan bisa kembali seperti semula. Yang sekarang ini perlu dilakukan adalah memperbaiki kembali situs – situs yang dirusak dengan sisa – sisa yang ada, mempelajari dengan seksama pentingnya sejarah budaya Bangsa Indonesia dan membangun kembali rasa kepedulian untuk melestarikan serta menjaga setiap peninggalan – peninggalan budaya leluhur kita, sehingga nantinya peninggalan tersebut tetap ada dan akan selalu terjaga.
Read More..

Candi - Candi Indah di Indonesia

Filed under:
Semenjak mendengar bahwa Candi Borobudur tidak masuk dalam 7 Keajaiban Dunia, banyak tanya yang ada di kalangan masyarakat Indonesia. Sungguh ironis memang apabila membayangkan Candi yang merupakan kebanggaan Bangsa Indonesia ini. Hal ini juga banyak mengundang rasa keprihatinan terhadap candi ini. Betapa tidak, candi yang merupakan kebanggan Bangsa Indonesia, tidak terwakilkan dalam keajaiban dunia saat ini. Tapi kita mesti harus berbangga hati, karena UNESO telah menetapkan candi Borobudur sebagai salah satu warisan dunia diantara banyaknya monumen - monumen yang ada di dunia.

Daripada harus meributkan dan terus menerus mencari permasalahan - permasalahan yang tidak ada pangkal ujungnya, lebih baik memikirkan alternatif - alternatif lainnya yang dapat dibanggakan dan dapat dipamerkan kepada banyak orang di belahan dunia. Berikut ini sejumlah candi - candi indah yang dapat dipamerkan selain Candi Borobudur.

1. Candi Prambanan
Candi Prambanan atau Candi Loro Jonggrang ini terletak di desa Prambanan yang wilayahnya diantara kabupaten Sleman dan Klaten. Merupakan Candi Hindu terbesar di Asia Tenggara. Berada dalam komplek candi yang terdiri atas 8 candi utama dan memiliki lebih dari 250 candi – candi kecil. Perlu diketahui juga bahwa tinggi dari candi atau bangunan utama adalah 47m dan telah ditetapkan UNESCO sebagai salah satu warisan dunia (World Heritage List) pada tahun 1991.

2. Komplek Candi – Candi di Dataran Tinggi Dieng
Kawasan komplek candi ini merupakan salah satu objek wisata yang ada di daerah Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Letaknya yang berada di dataran tinggi bekas letusan gunung berapi, menambah eksotisnya candi – candi ini. Merupakan kumpulan candi peninggalan Dinasti Sanjaya yang dibangun pada abad ke 8 sampai dengan abad ke 13. Dimana candi ini terbagi atas beberapa candi seperti Candi Arjuna, Candi Dwarawati, Candi Gatot Kaca, dan Candi Bima serta dilengkapi dengan beberapa kelompok candi kecil yang mempunyai nama yang berbeda – beda pula.

3. Candi Boko
Candi yang dikenal juga sebagai Istana Ratu Boko ini letaknya berada di atas sebuah bukit 3 km di sebelah selatan dari candi Prambanan. Merupakan sebuah situs purbakala peninggalan dari sebuah Kraton Boko yang dibangun pada abad ke 8 pada masa Dinasti Sailendra. Berbeda dengan candi – candi sebelumnya, candi ini terdiri atas candi utama yang digunakan sebagai pintu gerbang yang memiliki tiga pintu utama yang saling berdekatan, membujur dari utara ke selatan. Tak jauh dari candi pertama, terdapat candi pembakaran yang digunakan sebagai pembakaran jenazah. Apabila dilihat dari segi bangunannya, candi ini lebih mempresentasikan sebagai tempat tinggal pada jaman dulunya. Hal ini menandakan bahwa candi ini cukup berbeda dengan Candi Borobudur dan Candi Prambanan.

4. Candi Kalasan
Candi Kalasan ini merupakan candi yang letaknya kira – kira 2 km tak jauh dari candi Prambanan. Candi yang merupakan hadiah perkawinan antara Raja Pancapana dari Dinasti Sanjaya dengan Permaisuri Dyah Pramudya Wardhani dari Dinasti Syailendra ini memiliki ornamen – ornamen indah yang dipahat halus dan dilapisi dengan kuning – kuningan dari getah pohon tertentu sehingga memperhalus setiap ukiran – ukiran yang dimiliki oleh candi ini. Candi ini memiliki tinggi sekitar 24 meter dan memiliki tiga buah candi kecil yang berbentuk stupa yang berada di luar kawasan candi utama, yaitu Candi Kalasan.

5. Candi Penataran
Mungkin candi ini tidak asing lagi bagi banyak orang khususnya bagi mereka yang berada di Jawa Timur. Candi yang merupakan candi terluas di Jawa Timur ini terletak di daerah Blitar, Jawa Timur. Bukan seperti candi lainnya yang difungsikan untuk pemakaman, candi ini difungsikan sebagai tempat pemakaman, dan ini dapat terlihat dari beberapa bagian yang dikhususkan sebagai tempat pemujaan. Merupakan candi peninggalan dari Kerajaan Majapahit yang dibangun pada abad ke 11 sampai dengan abad ke 14. Candi ini terletak di dalam komplek percandian di mana komplek ini terbagi atas 3 bagian yang masing – masing dari bagian tersebut tersusun atas bangunan candi – candi.

Setelah membaca ini, bagaimana dengan pendapat anda apakah anda setuju atau tidak? Semua tergantung kembali kepada mereka yang melihat dan membacanya. Dan apabila pembaca ingin menambahkannya, saya persilahkan dengan tangan terbuka.
Read More..